Bersama sisifus
dan tokoh fabel si siputterus saja ia dorong
nama besarnya
ke atas bukit
ke atas karang
ke bintang-bintang*
Sesekali
mendengar podcast angin
atau hal ikhwal mungkin mungkin
Sesekali yang lain lagi
persuasi ke beberapa burung
atau langit biru-biru cangcut
supaya lek en sabret sabret
konten resah plus keluh kesahnya
Beberapa puluh tahun kemudian
yang masih gitu-gitu aja,
masih bersama sisifus
dan tokoh si siput aja,
tiba juga ia akhirnya
bersama nama besar-besarnya
di atas bukit
di atas karang
di bintang-bintang
Lantas digulingkannya segera
namanya yang besar-besar itu
ke tempat semulanya bermula
Cuma mengernyitkan dahi ia
ketika sepetak bumi datar
bersungut-sungut, mungkin kepadanya:
anying... nama siapa inih?
anying... menimpa aing, anying...
Di kejauhan,
memang di kejauhan,
aing-lirik cuma ngakak kecepirit
sambil botol bintang dicekik
plus ngelamunin peredaran uang
atau arsip data diri digital,
yang sebenernya
lagi pada jalan kemana aja sih...
Sebentar. Sekilas instastory:
Euh, anying. Keheula atuh anying
lalayangan aing belum siap diaduin
atuh anying lah
teriak si bocil komplek
sambil mewek-mewek
gulung golongan tali layangannya
siang-siang, di area jalan
yang mengarah langsung
ke akademi tentara...
2020
0 Response to "FOLLOW ME? - Puisi Willy Fahmy Agiska"
Posting Komentar