Pilihan Editor

Sang Pendidik Dalam Untaian Syair

"Sang Pendidik dalam Untaian Syair" adalah sebuah karya yang menghimpun puisi-puisi yang menggambarkan dedikasi dan peran penting ...

CAHAYA, puisi Eka Ros

CAHAYA

Dari cahaya menyeruak kehidupan, mengurangkan kelaparan.
Dengan cahaya, jamur pucat sekarat
Perlahan hangus, lantas sirna
Kayu-kayu terkarsinogen
Bagai baru sembuh dari opname
Tegak mengokoh bersih bening
Mengabarkan kesehatan
memantulkan kencana pada serat-serat coklat muda

Kehidupan rumah tangga berseri
Dengan perjamuan alam
Tuhan menebarkan rizki
Tanpa manusia memeras keringat
Cukup membuka ruang-ruang bagi cahaya
Maka Tangan Tuhan mengirim apel, anggur, cabe rawit
Meja perasmanan mengukirkan senyum kehangatan
Jiwa-jiwa sehat dengan syukurnya
Akur dalam kenyang tanpa kekurangan.
Itulah mukjijat cahaya.

K' 🌹

26 Maret 2021

JIKA

Oleh K' 🌹

Jika penyakit hati bertamu
Jangan biarkan sepi mencarimu
Lalu ia menggodamu
Untuk memelosok jauh ke dalam gelap rimba
Syukuri kakimu
Pasakkan ia ke bumi
Tegakkan jiwa, tengadah ke langit
Temukan gelimang bintang
Kuning kemuning mengemas
Takjubkan pikirmu pada keluasan jagat
Di sana, tak kan kau temukan
Kesempitan 
Yang begitu mudah menggelincirkan
Maka
Seperti bintang di langit
Semarakanlah hatimu.
Jangan beri kesempatan ranjau ranjau risau memerosokkanmu
Pelihara bahagia,
walau tak bahagia
Goreskan kembang-kembang senyum
agar membekas di hati yang mampir menatapmu

Kmsn, 1 April 2021


IBROH MUSIBAH

Oleh K' 🌹

Kengerian, kegetiran adalah manifestasi kepapaan insan
Peristiwa dahsyat menggali potensi iman manusia
 untuk kembali kepada fitrah
Mengingat hakikat hidup,
Menerawang akhirat
Kefanaan itu nyata
Manakala dunia terlihat porak poranda
Gunung diledakkan, isinya dihamburkan
Tanah direkahkan, bumi diguncangkan
Manusia sempoyongan mencari pegangan
Dan laut memuntahkan gelombangnya
Air disurukkan, didesakkan pada kelenaan manusia nan hubuddunya
Semua adalah kasih sayang Sang Pencipta
Menegur makhluknya untuk kembali meluruskan diri
Menata, membenahi
Memulai lagi meniti dengan lebih hati-hati.

Maut mencabut dengan panca warna
Dan bagi yang hilang nyawa hakikat sama
Kesiapan bekal di tangan adakah memenuhi?
Dan yang dilepas dengan fenomena mencekam itu
Adalah hadiah baginya memupus dosa
Sedang bagi kita bungkusnya adalah hikmah.
Semoga kita dipelihara-Nya dalam husnul khotimah
Aamiin.

Bjr, 28 Apr' 21


SETITIK

Oleh K' 🌹

Setitik tidak berbalas sepercik
Apabila iklas turun ke tangan
menitipkan kemakmuran
Jangan katakan
Jangan diingat
Berjalanlah mengendap
Cari dan temukan mereka yang berpengharapan
Memberilah dengan sejuk
Tiuplah panas, dengan merunduk
Sembunyilah dari kekaguman alam
Mohon ampunlah kepada Sang Pencipta yang rido menitipkan
Yang bersamanya derajatmu mengentas
Desau angin berkabar ke penjuru langit
Malaikat menasbihkan
Tetaplah pada jalan setapak
Jalan orang orang yang menyederhanakan.

Semoga tercapai kemuliaan
dengan rasa tak menjadi sesiapa ....

Banjaran, 10 Mei 2021


KENANGAN

Kenangan merapuh luruh
dalam genangan melintas sunyi
Tiada yang abadi!
Kebersamaan betapa pun singkat
Betapa pun luka menikam
dalam renyah permainan lidah
Ataupun cuma karena hati rawan merajuk
Lalu saling bungkam dalam tahta ego
Kepergian itu mencekat
Rindu tak mengalir
Deras di dalam jadi hujan
Maafkan!
Untuk sepotong kisah
yang kini hanya serpih

Semoga aku, kamu
Tetap dalam ukhuah
Rentangan doa jadi jembatan silaturahim
Dalam kasih, tiada pisah

K' 🌹
8 Mei 2021

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CAHAYA, puisi Eka Ros"

Posting Komentar